Saturday, August 25, 2012

THE CHALLENGE OF BAKERY BUSINESS WHEN WORLD WHEAT SUPPLY SHORTAGE

Komunitas Bakery-Resto dan Café yang berbahagia, Pertama dengan tulus dan penuh rasa syukur kami ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H, mohon maaf lahir dan bathin. Hasil liputan dan pantauan kami ke berbagai usaha bakery-resto-dan café selama bulan Ramadhan ini menunjukkan terjadinya kegairahan dalam kegiatan usaha mereka. Memang di bulan ini ada kabar yang kurang sedap yang mengkhawatirkan yaitu terjadinya kelangkaan pasokan kedelai yang diikuti kenaikan harganya tentu saja. Karena kelangkaan pasokan kedelai dan jagung, akibat kekeringan yang terjadi di Amerika Serikat juga berimbas pada kenaikan harga gandum. Sebenarnya di Amerika Serikat panen gandum tidak terlalu terganggu akibat kekeringan ini, namun akibat menurunnya pasokan kedelai dan jagung yang dibutuhkan juga oleh industri pakan ternak, maka gandum segera menjadi substitusi bagi kedua bahan tersebut. Segera pasokan gandum dalam jumlah besar tertarik ke industri non pabrik terigu sehingga harganya segera melesat lebih dari 50 % dalam 3 bulan terakhir ini. Dalam berbagai berita yang kami terima, meningkatnya harga gandum diperkirakan akan terus berlangsung sampai bulan Oktober ini. Amerika Serikat memang salah satu negara penting yang memasok kedelai, jagung dan gandum di pasaran dunia. Kegagalan panen yang terjadi di Negeri Paman Sam tersebut tentu berdampak signifikan bagi pasokan ke negara-negara pengkonsumsi jagung, kedelai dan gandum seperti kita. Kelangkaan kedelai segera membuat terkaparnya produsen tahu dan tempe kita karena tidak adanya pasokan dalam jumlah cukup dan harganya sudah sangat melambung tak terjangkau. Harga terigu juga sudah bergerak naik secara pasti. Harga terigu yang meningkat ini belum tentu memberikan titik impas biaya produksi terigu itu sendiri. Diperkirakan tren kenaikan harga terigu masih akan terus berlanjut guna menutup ongkos produksi terigu agar pabrik terigu bisa terus berjalan. Persoalan pelik dilematis dihadapi pabrik terigu berskala sedang dan kecil saat ini apakah akan memutuskan membeli gandum saat ini atau menunggu. Kalau membeli sekarang, maka dipastikan harga jual terigu yang ada di pasar tidak mampu menutup biaya produksi mereka. Kalau menunggu berarti membiarkan pasar yang ada direbut pesaing karena hasil produksi kosong di pasar. Menyadari hal tersebut maka kita tentu harus semakin paham akan pentingnya penganekaragaman konsumsi pangan serta semakin menghargai berbagai produk pertanian yang ditanam di dalam negeri. Memang secara kualitas, hasil pertanian kita masih banyak yang perlu ditingkatkan dan peran aktif pemerintah untuk mendukung kegiatan di proses penanaman sampai paska panen sangat penting. Kita tidak bisa hanya berharap dan berpangku tangan namun harus berusaha keras dan kreatif membenahi berbagai masalah yang ada jika tidak ingin menjadi bangsa yang terus berfokus sebagai konsumen hasil pertanian dari negara lain. Passion and Innovation for Higher Achievement…!

No comments: