Saturday, August 25, 2012

Wisata Kuliner Ke Seoul Yang Terlalu Berharga Dilewatkan

Tahun 2012 ini Korea Foodweek 2012, atau yang juga dikenal dengan Korea Food Expo akan diselenggarakan kembali pada tanggal 6 sampai 9 November 2012 mendatang di Coex, World Trade Center, Seoul. BAKERY MAGAZINE akan kembali berkunjung ke sana atas undangan Coex sekaligus membawa rombongan tur yang akan berangkat tanggal 2 November 2012 nanti. Bagi para pembaca yang belum paham mengenai pameran makanan penting di penghujung tahun 2012 ini serta daya tarik wisata di Seoul yang memikat hati sekaligus mampu menambah wawasan usaha kita, maka bisa kami sampaikan sangat sayang melewati kesempatan berharga ini.

Kondisi cuaca Seoul di bulan November biasanya cukup sejuk, sekitar 15 derajat Celcius. Mengunjungi Foodweek Korea dipastikan akan terasa menyenangkan dan memiliki nilai penting dalam menambah wawasan pangan. Petugas pameran bekerja profesional dan tidak bertele-tele. Ini memang pameran kelas dunia dengan kualitas penyelenggaraan pameran yang jelas berkelas dunia pula.

Foodweek Korea 2012 merupakan pameran tahunan yang ke tujuh kalinya diselenggarakan sejak pameran pertama di tahun 2006. Berbagai perusahaan yang memproduksi makanan, bahan makanan, mesin-mesin pemrosesan makanan, peralatan penunjang proses pembuatan makanan, berbagai produk kemasan makanan hadir memenuhi area pameran yang berada di dua Hall. Juga pavilion negara-negara lain, yang biasanya memang cukup aktif hadir di berbagai pameran internasional seperti Pavilion negara Jepang, China, Jerman, Belgia, Italia, Spanyol, Austria, Taiwan, India, Turki dan untuk ASEAN tampil di area ASEAN-Korea Center.

Stand yang menarik untuk dikunjungi adalah stand milik grup perusahaan makanan besar Korea yaitu Samlip General Food yang memiliki berbagai anak usaha dalam bidang makanan yang terkenal. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1945 berawal dalam usaha bakery. Melalui anak perusahaannya SPC Corporation, Samlip memiliki berbagai branded bakery outlets yang menyebar secara masif di sekujur semenanjung Korea seperti Paris Croissant, Paris Baguette, Dunkin’s Donuts, Baskin Robins, Shany, Café Pascucci, Jamha Juice serta Passion Five yang merupakan bakery elite di Seoul.

Juga ada konglomerat dunia bahan makanan di Korea yaitu CJ yang tampil memajang produk-produk unggulannya seperti bubur siap saji, nasi siap saji dengan berbagai bumbu dan lauk misalnya kimchi, kari ayam, sup rumput laut. CJ juga memiliki produk mie instant, udon instant dan mie dari beras. Makanan khas Korea yaitu Kimchi, tersedia dalam kemasan siap makan. CJ juga memiliki produk andalan dalam kategori dessert seperti fruit dessert, yoghurt, fruit jelly drink. CJ yang berdiri sejak tahun 1953 sebagai pabrik gula, saat ini anak usahanya telah tersebar di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Salah satunya yang terkenal adalah bakery Tous Le Jours yang sudah memiliki empat gerai di Jakarta.

Di lantai 3 Coex Center terdapat Hall C dan D yang memamerkan berbagai produk-produk lokal dari berbagai propinsi di Korea Selatan. Berbagai makanan khas Korea ditata sedemikian indah dan rapihnya mengundang decak kagum. Penataan yang setara dengan tata artistik makanan Jepang, selain indah juga mampu mengundang selera.

Berbagai hidangan berbasis beras termasuk snack ditampilkan dalam keragaman warna dan bentuk serta penataan yang menarik. Bahkan di salah satu stand dilakukan kegiatan membuat Hangwa oleh para pengunjung, yaitu sejenis produk jipang manis ala Korea. Kegiatan ini membuat para pengunjung dari kalangan Ibu-Ibu menjadi gembira dan bersemangat.

Berbagai hasil pertanian dari Korea terutama dari Pulau Jeju yang subur, seperti pear, jeruk, strawberry, persimon, apel, plum, labu, melon, jamur merang, paprika, pare, timun suri, sawi putih, wortel, ubi jalar, terong ungu, blueberry, anggur, tomat dan masih banyak lagi sayur dan buah-buahan segar dipajang dengan penataan yang indah dan memiliki tema yang kuat.

Bakery-Bakery di Seoul
Saat mengunjungi Seoul, kami terkesima dengan begitu semaraknya usaha bakery, resto dan café (Bareca) di sana. Hampir di sepanjang jalan, baik jalan besar maupun kecil, kami menemukan banyak gerai bareca yang rapat jaraknya satu sama lain, namun memiliki keunikannya masing masing. Keunikan itu hadir mulai dari eksterior gerai, interior gerai, aroma dan kebersihan di ruangan gerai sampai jenis-jenis produk yang ditata.

Roti dalam bahasa Korea disebut “ppang”, yang diambil dari kosa kata bahasa Perancis “pain” yang juga berarti roti. Biasanya bakery-bakery di Seoul, baik yang besar maupun yang kecil, menjual roti tawar (toast bread), roti-roti ala Eropa (baguette dan foccacia) aneka roti manis (sweet rolls), cakes, pastries, pudding, es krim bahkan banyak yang dilengkapi dengan minuman kopi dan susu serta ada juga yang menjual pasta dan spageti.

Jika diamati, di Seoul ada beberapa nama / merek bareca yang hampir pasti ada di setiap lokasi strategis dan jaraknya selalu berdekatan satu sama lain, yaitu Paris Baguette yang berasal dari SPC Group / Samlip Corporation, yang juga memiliki rangkaian bareca seperti Passion Five, Shany, Dunkin Donuts, Baskin Robbins, Paris Croissant, Café Pascucci. Total gerai milik SPC Group yang telah beroperasi selama 65 tahun mencapai 5.000. Gosip yang sedang santer terdengar bahwa SPC akan melebarkan sayap usaha ke Indonesia.

Selain itu di Korea juga ada jaringan bakery franchise dari group CJ Foodville seperti Tous Les Jours, yang sudah membuka 4 gerai di Jakarta. Sebenarnya jumlah bakery di Korea Selatan pernah mencapai puncaknya di tahun 2000 yaitu mencapai 17.000 gerai.

Konsumen bakery café di Seoul sangat peduli pada desain interior gerai. Bakery café harus tampil bersih, dengan penataan produk yang indah dan beragam jenisnya. Karena tekanan dari franchise bakery sangat kuat sehingga memerlukan adanya diferensiasi pada usaha café maka lahirlah banyak bakery café. Konsep yang dihadirkan sangat berkelas tinggi. (PG)

THE CHALLENGE OF BAKERY BUSINESS WHEN WORLD WHEAT SUPPLY SHORTAGE

Komunitas Bakery-Resto dan Café yang berbahagia, Pertama dengan tulus dan penuh rasa syukur kami ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H, mohon maaf lahir dan bathin. Hasil liputan dan pantauan kami ke berbagai usaha bakery-resto-dan café selama bulan Ramadhan ini menunjukkan terjadinya kegairahan dalam kegiatan usaha mereka. Memang di bulan ini ada kabar yang kurang sedap yang mengkhawatirkan yaitu terjadinya kelangkaan pasokan kedelai yang diikuti kenaikan harganya tentu saja. Karena kelangkaan pasokan kedelai dan jagung, akibat kekeringan yang terjadi di Amerika Serikat juga berimbas pada kenaikan harga gandum. Sebenarnya di Amerika Serikat panen gandum tidak terlalu terganggu akibat kekeringan ini, namun akibat menurunnya pasokan kedelai dan jagung yang dibutuhkan juga oleh industri pakan ternak, maka gandum segera menjadi substitusi bagi kedua bahan tersebut. Segera pasokan gandum dalam jumlah besar tertarik ke industri non pabrik terigu sehingga harganya segera melesat lebih dari 50 % dalam 3 bulan terakhir ini. Dalam berbagai berita yang kami terima, meningkatnya harga gandum diperkirakan akan terus berlangsung sampai bulan Oktober ini. Amerika Serikat memang salah satu negara penting yang memasok kedelai, jagung dan gandum di pasaran dunia. Kegagalan panen yang terjadi di Negeri Paman Sam tersebut tentu berdampak signifikan bagi pasokan ke negara-negara pengkonsumsi jagung, kedelai dan gandum seperti kita. Kelangkaan kedelai segera membuat terkaparnya produsen tahu dan tempe kita karena tidak adanya pasokan dalam jumlah cukup dan harganya sudah sangat melambung tak terjangkau. Harga terigu juga sudah bergerak naik secara pasti. Harga terigu yang meningkat ini belum tentu memberikan titik impas biaya produksi terigu itu sendiri. Diperkirakan tren kenaikan harga terigu masih akan terus berlanjut guna menutup ongkos produksi terigu agar pabrik terigu bisa terus berjalan. Persoalan pelik dilematis dihadapi pabrik terigu berskala sedang dan kecil saat ini apakah akan memutuskan membeli gandum saat ini atau menunggu. Kalau membeli sekarang, maka dipastikan harga jual terigu yang ada di pasar tidak mampu menutup biaya produksi mereka. Kalau menunggu berarti membiarkan pasar yang ada direbut pesaing karena hasil produksi kosong di pasar. Menyadari hal tersebut maka kita tentu harus semakin paham akan pentingnya penganekaragaman konsumsi pangan serta semakin menghargai berbagai produk pertanian yang ditanam di dalam negeri. Memang secara kualitas, hasil pertanian kita masih banyak yang perlu ditingkatkan dan peran aktif pemerintah untuk mendukung kegiatan di proses penanaman sampai paska panen sangat penting. Kita tidak bisa hanya berharap dan berpangku tangan namun harus berusaha keras dan kreatif membenahi berbagai masalah yang ada jika tidak ingin menjadi bangsa yang terus berfokus sebagai konsumen hasil pertanian dari negara lain. Passion and Innovation for Higher Achievement…!

THE PASSAGE OF INDONESIA CAKE DECORATION

Komunitas Bakery, Resto dan Kafe yang Berbahagia, Pertama karena kita sudah memasuki bulan Ramadhan, maka kami ucapkan selamat menjalankan ibadah Puasa bagi para sahabat, rekan dan handai taulan yang beragama Islam, semoga ibadah puasanya berjalan dengan lancar. Pada edisi Juli 2012 ini BAKERY MAGAZINE sengaja menyajikan edisi khusus bertemakan Cake Decoration, yang mengupas tuntas perkembangan cake decoration, seperti kiprah para pelaku di 3 kota, yaitu Jakarta, Bandung dan Semarang, bahan baku, peralatan dan opini ahlinya bahkan step by step pembuatan cake decoration. Kami menemui para pelaku usaha ataupun guru cake decoration, baik yang sudah mapan sejak sekian puluh tahun lalu, ketika buttercream masih digunakan secara penuh, sampai para cake decorator muda, yang penuh ide, kreasi dan keberanian, dalam menceburkan diri di lautan pasar cake decoration yang gampang-gampang susah. Cake decoration bagi beberapa pengusaha yang pernah merasakan masa keemasannya beberapa tahun lampau, saat ini dianggap semakin senja. Mengapa demikian? Bagi mereka dengan semakin kurangnya apresiasi pembeli mereka akan cake decoration berkualitas, hanya semata menilai cake dari segi biaya bahan baku, maka harga jual yang terus dalam kondisi ditekan tidak cocok dengan harga bahan baku yang semakin naik. Belum lagi kreatifitas dan kemampuan seni mereka dalam membuat cake decoration juga wajib dinilai wajar bahkan diberi apresiasi tinggi, dan ini menurut mereka tidak bersedia dibayar pasar. Bagi sebagian pelaku usaha cake decoration lainnya, justru pasar semakin menarik, karena mereka tidak perlu lagi berinvestasi di ruang usaha dan tenaga kerja yang banyak, namun melalui jaringan multi media ataupun jalur dunia maya sudah bisa memasarkan kreasi mereka, yang selalu dibuat unik dan menyesuaikan dengan kondisi terkini. Terlepas di fase mana para pengusaha itu sekarang berada, yang pasti cake decoration juga berkembang dari sisi bahan baku yang dipakai, teknik yang dipergunakan, disertai peralatan pendukungnya, teknik pemasarannya serta pendekatan mereka dalam menjaga kesetiaan pelanggannya. Usaha cake decoration utamanya yang berupa wedding cake mungkin pelanggannya hanya memesan sekali seumur hidupnya, karena orang biasanya diwajibkan menikah sekali saja. Namun para pelanggan yang puas akan memberikan rekomendasi kepada sanak keluarga, sahabat maupun rekan kerja untuk memesan ke cake decorator langganannya, termasuk kembali memesan saat berulang tahun, saat anak dan cucunya menikah kelak. Di sinilah pentingnya seorang cake decorator memiliki kemampuan dalam menjaga kepuasan pelanggan selain kemampuan di bidang seni dan pastry serta konstruksi yang harus lengkap dimiliki. Kami harapkan sajian khusus cake decoration ini mampu menjadi referensi bagi para pembaca, selain juga sajian artikel-artikel lain yang menarik dan bermanfaat dalam menambah wawasan dan bisa menjadi olahan strategi usaha ke depan. Selamat menikmati dan salam sukses selalu bagi Anda semua. Passion and Innovation for Higher Achievement….

Novacart Expanding The Market to Asia The Best Paper Baking Cup & Mould for Bakery

During June 13 to 16 2012, Bakery Magazine was invited by Novacart SpA to Bangkok for meeting them in their booth at Propak Asia 2012. We were given the opportunity to meet Mr. Rodolfo Anghileri, the second generation of Novacart Group Companies ownership, and also Mr. Stefano Vila, the Products & Equipment Senior Sales Engineer as well as Ms. Paola Torricelli, the Industrial Export Department Manager. The invitation from Novacart to Bakery Magazine is the form of trust from Novacart to appoint us as their partner in campaigning and expanding their products into Asia market. Novacart, The Leading Paper Baking Cups & Paper Baking Mould Producer The usages of paper baking cup in bakery, either for bread, pastry or chocolate has been known for a long time ago and getting more popular lately along with the awareness of quality of hygiene and the importance of the beauty appearance to boost up the sales. Apart from that, the usage of paper cup and paper baking mould also have the benefits in the production process comprised of efficiency, effectiveness and eco friendly. Founded in 1926, Novacart today is a manufacturing company which produces any kind of paper based confectionery packaging and cups in full cycle with the biggest capacity. Everyday millions of pieces paper baking cups and paper baking mould are produced as well as cardboard mould, lace doily, tray or even printed carton box. In 1978 a new factory was built in Garbagnate Monastero, Italy, which become the head office for sales and production. Since 1996 Novacart started its expanding to every corner of the world by forming the distribution offices. First they opened the office in Richmond, California USA. Then inm France, Norway, Spain and UK. In year 2000 also established new factory in Bosisio Parini Italy producing baking mould and microwave paper. In 2007 established factory in USA, located in New Jersey that produces industrial baking cup and tulip paper cup. Total employees are 750 who are working in 9 factories and 6 sales unit. Novacart also has the ability to produce its own raw material needed in their production such as paper, laminating, printing and final products with wide range of varieties. With more than 85 years of experience, Novacart has become the leading player in the category covering the usage of paper for cooking and baking, presentation and food packaging in any kind of confectionery and pastry products. State of The Art Machineries to Produce Versatile First Class Products Since 1980, Novacart has set its goal to produce innovative product every year to present it to their customers and the designs are patent protected. To be in line with that purpose hence they establish a company named CMS (COSTRUZIONE MACCHINE SPECIALI, STEP Division) which assigned to produce product design, to manufacture most suitable machine and tools in order creating any type of paper products. If we touch any baking mould of Novacart we can understand and feel the strength of its structure. “The strong structure is not by thickening the paper, if we do so thus the baking process will last long since the heat we need will be higher to pass through the thick paper. Instead we create the good paper structure with high technology resulted from the intense research in our R&D department,” Mr. Rodolfo Anghileri explained. The mentioned innovative structure design used the CAD tools (Computer Aided Design) into solid model to do the simulation and severe mechanic design test. CMS consist of the mechanical and electronical engineers as well as working together with various universities in Europe. For industrial customers, such as industrial big bakery, the Novacart machines can be installed in the production area (nested) integrated as one process line, so no hands interference happened in the production of bread. The Valuable Benefits Using Novacart’s Products Question might be raised in mind, why should we use European products with higher price attribute compared to China made products or even local ones with cheaper price? “In fact, if we calculate more carefully, using Novacart products will not be much more expensive compared to the local ones or China made products or using the tin moulds. In terms of baking paper cup which are flooded by cheap China made products, we confidently said that our products offering much more benefits to be considered,” said Stefano Villa, who handled engineering and design any Novacart products before positioned in sales. The benefits of using Novacart products : 1. By using Novacart paper baking cup or paper baking mould will avoid the contact with hands after baking process hence the hygiene of the bread and cake is guaranteed. 2. By using Novacart products will create saving in energy consumption. When using baking mould or baking trays made by tin or other metals, affecting the need of heat more compared with using the paper material mould or trays. The saving will reach 30% depends on the type and size of the baked products. 3. By using Novacart products will create saving in baking tools equipments investment while gain the convenient in process handling as well as many varieties of shape created at minimum cost. 4. By using Novacart products will create premium quality of bread and cake thanks to their ability to keep moisture in the cake and bread. 5. By using Novacart product will erase the cost of using margarine or shortening for greasing due to the capability of Novacart products functioned as the mould and packaging. 6. By using Novacart products will support the safety of the products thanks to Novacart’s raw material made of pure cellulose, source from the Swedish wood with FSC certified. Since Novacart products using pure cellulose, in any case it was swollen will affect nothing harmful to our body. Other material is that the ink used in the outer side must be food grade specification. 7. By using Novacart products will help the bakery owners to keep their environment green since Novacart products are made of compostable material. 8. By using Novacart products will help the handling to the next secondary packaging which will be easier. With its elegant and pretty outlook as well as strong structure will attract many costumers to buy the bakery products hence will increase the sales volume. “Please be advised that Novacart products are not commodity products. We produce branded products based on painstaking research, carefully selected material and hi tech production process. So when using Novacart products, the bakery owners in fact purchasing solution from us to increase their sales, efficiency and effectiveness as well as gaining the good brand image,” explained Mr Rodolfo confidently. Novacart’s Product Variety for Bakery, Pastry and Chocolate Various of Novacart products to fulfill the bakery needs is very complete either for industrial or artisanal bakeries. BAKING MOULDS This line, which interprets the Italian confectionery tradition, grows richer every year with new models realized and developed with the collaboration of the most prestigious Italian and European confectionery industries. Some of these products are exclusive while others are available for all the customers. For requests of suitable quantities, it is possible to have customized drawing and printing. Many types of baking mould from Novacart comprised of heart, bell, tree, Pandora, colomba, multiportion, star, lamb, egg, plum, panettone basso, ring, and tart. “ I always bring Novacart products from France since I can not find these good products in Bangkok, while I fully understand and suit to me for making good quality panettone,” explained Roy Chung, a well known bakery consultant in Asia based in Bangkok. PAPER CUPS / MUFFIN Novacart "Forno series" products are the result of a complete in-cycle production, of the design and manufacture of the mould up to the supply of the automatic lines to take baking cups out. Novacart has planed and developed these tested products for the most important European confectionery trade-marks. The ability to adapt to the most limited tolerances and to the most complex designs with accuracy and rapidity, has been the creative quality of these approvals. “Forno series" products are made of a special paper resistant to fats and heat; they are particularly suitable for the baking of single small sizes. They can be used alone or they can be put into metal trays. These series included industrial bakery paper cup that produce muffin, mini muffin, tartelette pie, praline, oval shape mould, square or rectangular shape N.T.S. Muffins Trays Novacart Tray System is a NOVACART international patent for muffins baking; that meets a great success in every market since several years; it is the alternative to metal moulds, their greasing and washing. It is a multiple baking cups pan system which requires a lower temperature in the oven and a shorter baking time so that it is possible to increase production and to save energy; the cooling down cycle is faster, too. It is totally automated, from the filling cycle to the packaging cycle with no need of human interventions. NTS can be used either for Frozen dough or frozen part baked products. ECOS PAPER BACKING MOULDS It is an ecological and innovative solution living a traditional image to your sweet and savoury products. It's designed to bake in conventional and microwave oven up to the temperature of + 200°C. It is a product not requiring greasing or other treatments for easy release from the customer. It is designed to carry out the double function as a baking mould as well as tray for its final presentation on the dining-table. Suitable for metal detectors. The suitable products included mini pie, pie and pizza. OPTIMA CARDBOARD BACKING MOULDS It is an ecological and innovative solution living a traditional image to your sweet and savoury products. It's designed to bake in conventional and microwave oven as well as to be stored in the deep freezer from -40°C to + 200°C.It is a product not requiring greasing or other treatments for easy release from the customer. It is designed to carry out the double function as a baking mould as well as tray for its final presentation on the dining-table. Suitable for metal detectors. APOLLO PATENT This revolutionary design was created in Novacart’s laboratories after years of careful studying on physical and chemical characteristics and humidity resistance of the various materials used in the manufacture of Apollo. "Apollo" is made up of a cardboard lace doily covered by gold polypropylene film with anti-skid embossing. The laminated doily is then glued to an over leaf printing cardboard plate. "Apollo", as other Novacart products, was designed to enable customisation in the oval. Apollo is made of a lace in cardboard, laminated with a polypropylene film with gold and embossed anti-slip, laminated with a cardboard disc back-printing. Like all products Novacart, Apollo was designed to allow an effective personalization. "Apollo" offers many tangible benefits: - Gives elegance and enhances the presentation of sweets - Is made of recyclable materials created for use in food - It is waterproof and resistant to grease and water - Is stiff and therefore very strong - Designed to be placed in the refrigerator, and withstands higher temperatures. Certification As Quality Assurance & Environmental Responsibility ISO 9002 certified from year 1999, Novacart SpA manages each company process with codified procedures. From the stocking up of the raw materials to the delivery of the end products, the whole productive process goes with repeated and severe tests. BRC/IOP: technical standard to guarantee quality, security and conformity to the laws relative to the primary and secondary packaging destined to come into direct contact with food. The packaging is a component of the food product. Producers and suppliers of packaging for foodstuff must use appropriate systems of control to guarantee that these materials are safe and suitable for food use. This duty includes a control of the technical performances in the production plants of the packaging materials. Aware of the great importance of the safeguard and protection of the environment, the management of Novacart SpA undertakes to improve its own environmental performances and to prevent the pollution, in order to mitigate the impact of the industrial activities in the plant of Bosisio Parini (Lecco). Learning the profile of Novacart as described above, undoubtedly this brand will become a successful brand in all over Asia, continuing its previous success in Japan and Philippines. “Novacart will open its marketing offices and distribution lines in Asia and we are considering establishing a factory in Asia to assist our market penetration in this region, our future potential market,” Mr. Rodolfo closed his remark confidently.

CHINA AS THE WORLD POWERHOUSE

Komunitas Bakery, Resto dan Kafe di manapun Anda berada, Pada bulan Mei 2012 lalu, kami disibukkan dengan kegiatan di negeri Tirai Bambu, mulai dari membawa rombongan tour ke Bakery China 2012 di Shanghai pada tanggal 10 sampai 14 Mei lalu, kemudian dilanjutkan dengan meninjau China Bakery Exhibition di Guangzhou bersama rombongan Gandum Mas Kencana dan terakhir bergabung dalam acara Taste Tomorrow Conference yang diselenggarakan oleh Puratos di kota Guangzhou pula. Melihat perkembangan China saat ini memang kita pasti akan mengakui bahwa perekenomian yang kuat telah membawa negeri itu dalam jajaran negara-negara maju di dunia, yang bergerak terus dalam tempo yang cepat. Pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang diperkirakan mencapai 9 persen per tahun, merupakan salah satu yang tetinggi di dunia. Dalam pandangan Puratos, negeri dengan populasi satu setengah miliar ini masih terasa sangat menarik sebagai arena untuk mengembangkan pasar sekaligus basis produksinya untuk wilayah Asia. Puratos baru saja meluaskan pabrik berskala besar di sana yang akan segera beroperasi di Juni 2012 ini. Petingginya meyakini bahwa 50 tahun ke depan mereka akan terus semakin sibuk dengan pasar China dan Asia. Pameran-pameran bakery dan makanan yang dilaksanakan di China memang terus menyampaikan sinyal positif akan pertumbuhan pasar China sekaligus supplai produk dari China. Dalam sambutannya pada Bakery China 2012, Ketua China Association of Bakery & Confectionery Industry, Mr. Zhu Nianlin, menyampaikan bahwa industri bakery di China beberapa tahun belakangan ini telah menjadi area yang penting dalam industri makanan di China seiring dengan meningkatnya perekonomian negara dan standar hidup masyarakat. China telah menjadi negara yang pertumbuhan usaha bakery-nya tercepat dalam sisi produksi dan konsumsi. Di China pula tradisi minum teh berawal dan terus berkembang hingga kini. Penanaman teh di sana bermula sekitar 2.000 tahun lampau dan seiring dengan dibawanya sutera dan poselen keluar dari China seribu tahun lalu, maka teh juga ikut menyebar ke berbagai negara. Negara-negara di Asia menghasilkan 90% total hasil teh di seluruh dunia. Dipercaya bahwa berbagai pohon teh di berbagai negara adalah berasal dari China. Di Indonesia sendiri kita menanam teh dalam jumlah besar, bahkan memiliki PTPN yang khusus mengurusi penanaman teh. Minuman teh botol telah menjadi minuman ringan dengan penjualan terbesar dan mengalahkan minuman bersoda yang berasal dari negara Adidaya. Dalam kenyataannya teh juga bisa dipakai dalam berbagai sajian kuliner, mulai sebagai bahan pembuat sup, sebagai bahan pemberi rasa dan aroma pada aneka kue-kue tradisional dan moderen, bahkan maccaron yang sedang naik daun juga memiliki varian teh hijau / macha. Dengan segudang manfaat teh dan keragaman aplikasinya di usaha bareca (bakery, resto, café), maka tak salah jika edisi ini kami menyajikan teh sebagai tema sentral berbagai artikel yang ada. Selamat menikmati sajian teh kami. Passion and Innovation for Higher Achievement …!

MARINA TOUR & BAKERY MAGAZINE ACARA TOUR KE SHANGHAI, 10 – 15 MEI 2012 MENINJAU PAMERAN BAKERY CHINA 2012 & WISATA KOTA SHANGHAI & YIWU

Baking tour ke Shanghai yang diselenggarakan pada awal Mei 2012 lalu memang terasa sangat spesial dan mengesankan dari sekian baking tour yang pernah diselenggarakan oleh MARINA TOUR dan BAKERY MAGAZINE. Pertama karena jumlah anggota tour kali ini hanya berkisar sekitar 13 orang saja, termasuk anggota Tour Organizer. Kedua, dengan jumlah peserta tour yang tidak terlalu besar ternyata membuat suasana tour terasa kental sekali keakraban dan kekeluargaannya. Dan ketiga sekaligus yang paling penting, Marina Pelealu dan Team, selaku Tour Organizer professional dan berpengalaman, membuktikan untuk selalu berkomitmen kuat menjalankan tour yang berfokus pada kepuasan peserta tour yang telah percaya penuh pada MARINA TOUR selama ini. Peserta tour berangkat dari bandara Soekarno Hatta menuju Singapura dengan Singapore Airlines (SQ) pada hari Kamis siang tanggal 10 Mei 2012 dan transit sekitar 8 jam di sana. Kesempatan itu dimanfaatkan dengan melihat-lihat suasana kota yaitu berkunjung ke Orchard Road dan Marina Bay Sands sekaligus makan malam. Sekitar jam 23.00 seluruh peserta sudah berada di Changi Airport kembali dan pada jam 00.30 tanggal 11 Mei 2012 seluruh peserta sudah berada di pesawat Boeing 777-200 Singapore Airlines menuju ke Shanghai. Kami manfaatkan kesempatan selama penerbangan untuk beristirahat tidur. Beruntung bagi kami karena jumlah penumpang pesawat tidak penuh, maka banyak tempat duduk kosong bisa dimanfaatkan untuk merebahkan diri. Jam 06.35 pesawat mendarat mulus di landasan bandara Pu Dong Shanghai. Dewi Pramono selaku Tour Leader dibantu Margareth (Ritha) dan Indah, keduanya merupakan Asisten Tour Leader, dengan sigap dan bersemangat membimbing para peserta untuk melewati pemeriksaan imigrasi dan mengambil koper bawaan. Di terminal penjemputan kami disambut Hasan yang merupakan Tour Guide selama tour berlangsung. Kami diajak Hasan, yang walaupun warga negara China kelahiran Suzhou, namun fasih berbahasa Indonesia, menuju hotel dekat bandara untuk santap pagi. Selesai santap pagi, kamipun bersiap menuju pameran Bakery China 2012 dan SIAL China 2012 yang berlokasi di Shanghai New International Expo Center. The 15th International Bakery Exhibition China, Pameran Bakery Akbar Di Asia Bagi siapapun yang mengunjungi pameran Bakery China 2012 akan mengakui bahwa ini adalah pameran bakery yang begitu besar, luas dan megah. Pameran ini menempati 12 hall besar, yaitu mulai dari hall W1 sampai W8 dan hall E1 sampai E4. Berbagai produk dan jasa yang dipamerkan meliputi : Baking oven dan aksesorisnya, mesin-mesin pembuatan roti dan pastry, refrigeration/ mesin-mesin pendingin, fermentasi dan teknologi pengkondisian udara, baking agents, bahan mentah dan bahan baku pembuatan roti dan pastry, semi-finished and finished products, mesin-mesin pembuatan es krim dan pasta, peralatan dan furnitur toko, café dan patisseries, mesin-mesin pengemasan, perlengkapan dekorasi roti dan cake, cleaning and hygiene, peralatan laboratorium dan pengukuran, perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Bakery China 2012, yang diorganisir oleh China Association of Baking and Confectionery Industry, Beijing, menghadirkan lebih dari 900 perusahaan yang menjadi peserta eksibitor. Juga ada satu perusahaan yang memiliki lebih dari 1 booth dan tersebar di berbagai hall. Misalnya saja Jincheng Referigeration Equipment Co., Ltd., yang terkenal dengan produk showcase dan mesin pendingin merek KINGDOM, hadir di beberapa hall dan mesin-mesin showcasenya mengisi semua peserta booth yang memajang cake atau memerlukan mesin pendingin. Pengunjung Bakery China 2012 meliputi professional bakers, ahli-ahli proses peragian, ahli pastry, professional di bidang penyimpanan dan pendiginan, decorators and ahli pembersihan. Juga ada ahli pembuat mesin, supplier, distributor, trader dan dealer of peralatan bakery dan aksesorisnya. Di hall W5 dipenuhi para ahli kemasan dan desain-desain keamsan. Juga banyak ahli katering dan tentu saja para pebisnis di bidang bareca (bakery, resto dan café). Wang Sen International Bakery Western Food School Pada saat memasuki hall W1, kami berkesempatan mampir ke booth Wang Sen, dan Ibu Marina langsung mengajak BAKERY MAGAZINE menemui pimpinan sekaligus pendiri Wang Sen yaitu Mr. Jason Wang. Kami berbicang-bincang hangat mengenai hal-hal yang bisa kami lakukan bersama di masa depan, dan saling bertukar majalah. Jason Wang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan dan organisasi, seperti sebagai Juri cake decoration di China, ahli di China Bakery Association, ahli di China Institute of Baking, penulis di berbagai majalah cake yang diterbitkan di Taiwan, Jepang dan Perancis. Hasil karya dan keahliannya diakui berbagai pihak di dalam negeri China, sampai ke seluruh Asia dan Eropa. Sekolah Wang Sen berlokasi di Suzhou, dengan luas bangunan mencapau 12.000 m2 di atas lahan seluas 20.000 m2. Sekolah yang awalnya bermula dengan 6 orang staff dan sekarang telah memiliki 60 staff dan merupakan sekolah cake decoration terbesar di China. Sekitar 100.000 orang telah merasakan bagaimana belajar membuat cake decoration di Wang Sen. Sinarmas Golden Agri Resources Ltd. Di antara ratusan peserta Bakery China 2012, terdapat perusahaan nasional kita yang bergerak di industri minyak kelapa sawit, yaitu Sinarmas Agribusiness and Food yang membuka booth di hall W2. Memang sejak tahun 1992, Sinarmas telah mendirikan lusinan pabrik di China seperti di Ningbo, Zhuhai, Tianjin dan Nanjing. Susanto, Country Business Manager China dari PT SMART Tbk menjelaskan berbagai produk-produk yang dipajang di booth Sinarmas yaitu Golden Carrier, yang merupakan Butter Oil Substitute untuk kebutuhan pembuatan roti dan cake. Lalu ada merek Flagship untuk produk margarin untuk membuat aneka roti dan cake, serta Golden Seagull, yang merupakan Liquid Butter Oil substitute untuk membuat aneka cake dan mooncake. Untuk produk shortening ada merek Red Rose untuk biskuit dan wafer serta Flagship Shortening yang bisa dipakai untuk menggoreng selain untuk biskuit dan filling cream biskuit sandwich. Susanto juga menambahkan bahwa untuk produk I-SOC Lauric, yang merupakan specialty fats dari Sinarmas, cocok untuk coating fat pada cokelat dan chocotae bar serta cream pada berbagai cake. Sedangkan Golden Seagull Cocoa Butter Replacer cocok sekali untuk coating chocolate. Juga ada Golden Seagull Hydrogenated Soya Bean Oil yang diarahkan pada industri es krim dan non dairy cream pada berbagai minuman. Vivo dari Fuji Oil Perusahaan lain yang produknya juga hadir di Indonesia melalui distribusi Nirwana Lestari adalah Fuji Oil dengan produknya berupa Vivo whipping cream. Di China sendiri merek Vivo hadir dalam berbagai produk meliputi margarin dan shortening, emulsified oil, Filling untuk roti, cake dan pastry, cheese paste, chocolate dan tentu saja whipping cream Fuji Oil Shang Jia Gang co., Ltd., didirikan oleh Fuji Oil Group of Japan pada tahun 1995 di kota Yangshe tepatnya di Yangshe Town Economic Development Zone of Zhang Jia Gang, dan memproduksi oil dan fats yang dipakai pada berbagai industri cokelat, confectionery, bakery, es krim dan dairy product. Untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pelanggan didirikan Fujisunny Plaza yang memberikan jasa konsultasi bagi solusi kepada pelanggan Vivo. Fujisunny Plaza di China ada di kota Shanghai dan Guangzhou beroperasi sejak tahun 2009. Shanghai Jincheng Referigeration Equipment Co., Ltds, dengan KINGDOM Jika kita berkeliling di Bakery China 2012, maka berbagai mesin pendingin dan showcase yang memajang berbagai aneka cake cantik pasti bermerek KINGDOM. Hal ini tidaklah mengherankan karena di China, merek KINGDOM memang sangat populer dan dipercaya oleh berbagai kalangan pelaku usaha bakery dan pastry kelas menengah ke atas. Shanghai Jincheng Referigeration Equipment Co., Ltd., adalah perusahaan Taiwan yang didirikan oleh Mr. Chin Su pada tahun 1975. Pada tahun 1995 didirikan pabrik di China seluas 16.000 m2 dan pabrik kedua berdiri pada tahun 2009 dengan total area mencapai 40.000 m2. Target pasar perusahaan adalah berbagai bakery, restoran, supermarket, convenient stores, café dan berbagai gerai penjualan makanan dan minuman. Produk-produk yang dibuat meliputi showcase cake, chocolate,ice cream, wine sushi; stainless steel referigerator, working bench; freezer, cooler dan blast freezer. Di Indonesia produk KINGDOM didistribusikan oleh perusahaan penyuplai mesin-mesin bakery ternama yaitu PT Ometraco Arya Samanta. Hihio-Art Packaging Co., Ltd. Sebagian besar perusahaan kemasan dan desain kemasan yang tampil di Bakery China 2012 sangat tertutup dan tidak memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mengambil foto-foto atas produk-produk yang dipajangnya. Hal ini mungkin karena takut desainnya dicontek oleh pesaing mereka. Namun tetap saja ada perusahaan yang berani memberi kebebasan bagi pengunjung melihat, menyentuh bahkan memfoto-foto produk kemasan yang dipajangnya, yaitu Hihio Art Packaging Co., Ltd. Perusahaan ini menyuplai produknya ke berbagai industri bakery, snack dan kopi. Dengan memakai mesin-mesin produksi dari Amerika dan Eropa, maka kualitas produk yang ditawarkan memang kelas atas. Berbagai produk yang ditawarkan meliputi cake boxes, sandwich boxes, cheese cake boxes, maccaron boxes, donut boxes, chocolate boxes, baking cup, paper tray for cakes and snack, dining cake plate, buffet plate bread paper bag, fast food paper bag, shopping bag dan masih banyak lagi. Produk-Produk Indonesia di Bakery China 2012 Selama kunjungan ke Bakery China 2012, kami menemui berbagai produk dari Indonesia yang tampil di sana yaitu TULIP Chocolate yang berada di hall E3 dan kami sempat bertemu dengan Louis Tanuhadi dan Chef Benty Diwansyah. Mereka berada di booth distributor mereka di China yaitu Jia Xuan Food and Beverage Management Co., Ltd. Selain itu kami juga berhasil menemui booth yang memajang produk Colatta produksi Gandum Mas Kencana di hall W4. Karena hari kunjungan saat itu sudah merupakan hari penutupan, maka suasana booth sudah sepi saat Sabtu jam 14.00 tersebut. Namun kami masih melihat berbagai produk Colatta, Haan dan Bendico sedang dirapihkan untuk dikemas ke berbagai kardus. Kunjungan Wisata di Shanghai Selain mengunjungi Bakery China 2012, para peserta juga dimanjakan dengan berbagai kunjungan wisata di Shanghai. Pada hari pertama kami diajak ke restoran ayam merah, atau yang dikenal dengan nama Hong Zi Ji Resto, dimana restoran ini sangat terkenal dengan ayam panggangnya yang garing, bumbunya yang meresap, terasa lembut saat dikunyah. Yang membuat seru acara makan malam adalah salah satu peserta, Bapak Setrianto Tandra dari Papa & Mama Pastries, membawa masakah khasnya, yaitu rendang daging sapi dan semur jengkol, yang membuat peserta gembira karena rasanya yang lezat dan mampu mengobati kangen akan makanan tanah air. Selesai makan malam kami diajak mengunjungi Era Show, yang merupakan pertunjukan akrobat yang mengagumkan karena kualitas permainan akrobatnya diimbangi tata panggung dan live music yang luar biasa. Pertunjukan menggabungkan hiburan dengan tema tradisional dan moderen kontemporer diiringi tata panggung yang menyajikan tayangan multi media yang bagus. Pertunjukan berisi akrobat orang yang bisa dilipat-lipat tubuhnya, kemudian orang yang melempar-lempar guci porcelen yang beratnya sekitar 10 kilogran dan ditangkap dengan kepala atau kaki saja. Juga ada pertunjukkan yang indah dan mendebarkan, yaitu sepasang kekasih yang melilitkan kaki atau tangannya dengan seutas selendang kain dan kemudian ditarik ke atas seperti terbang melayang laksana burung dan salah satu pasangan akan mengaitkan tangan atau kakinya ke angggota tubuh pasangannya sambil berakrobat, diiringi musik yang romantis. Pertunjukan yang paling mendebarkan dan mengundang decak kagum para pengunjung adalah saat sepeda motor melaju kebut di dalam sebuah bola baja, lalu masuk sepeda motor kedua, sampai sepeda motor ke delapan, dan semuanya melaju dengan kecepatan tinggi, dalam satu lingkaran bola baja, saling bersilangan satu sama lain tanpa saling bertabrakan sama sekali. Semua penonton dibuat terperangah dengan keberanian dan keahlian dari para pengendara motor yang luar biasa tersebut. Menurut Hasan, tour guide kami, walaupun mereka sudah begitu ahli dan berani, dalam setahun bisa ada sekali atau dua kali mereka bertabrakan juga. Yang membuat kita kagum adalah salah satu pengendara motor akrobat tersebut ternyata wanita. Shanghai Bund Jika ke Shanghai jangan lupa mampir ke daerah yang disebut The Bund, yaitu area bantaran sungai yang terletak di tengah kota Shanghai di section Zhongshan Road. The Bund dibelah aliran Sungai Huangpu dimana di sisi Barat adalah Zhongshan Road dan di sisi Timur adalah Pudong. The Bund begitu terkenal di kalangan para turis manca negara karena di sekelilingnya banyak bangunan bersejarah seperti gedung-gedung bekas peninggalan bangsa Inggris, Perancis, Itali, Rusia, Jerman, Jepang dan Belanda. Ketinggian gedung dibatasi di area ini. Saat berada di The Bund kami manfaatkan kesempatan dengan berfoto-foto terutama di area yang berlatar belakang bangunan-bangunan moderen di seberang sungai Huangpu. Kami lalu melanjutkan dengan santap malam di restoran Z Dragon, yang tepat berada di area The Bund dan banyak didatangi turis manca negara. Suasana restoran sangat padat karena tamu yang sangat melimpah ruah. Huangpu River Cruise Masih di area The Bund, kita bisa menikmati river cuise menyusuri sungai Huangpu untuk menikmati pemandangan cantik kota Shanghai di malam hari yang bermandikan cahaya. River cruise berangkat dari Shiliupu Ferry Terminal dan melewati Jembatan Yangpu dan Jembatan Nanpu kita akan melewati berbagai bangunan yang ada di sisi timur dan barat kota Shanghai, yang melambangkan citra modernitas kota dan juga keantikan bangunan-bangunan bersejarah di sisi lainnya. Sinar lampu yang menerpa berbagai bangunan yang ada menayjikan pemandangan yang mengagumkan para peserta river cruise. Nanjing Road Jika berada di Shanghai dan ingin mencari berbagai produk fashion yang branded, maka pastikan ke Nanjing Road. Daerah ini terbagi atas 2 section yaitu sebelah barat dan sebelah timur. Daerah Nanjing Road adalah area untuk pejalan kaki (pedestrian) menikmati suasana perbelanjaan dan kafe-kafe di sepanjang jalan. Namun saat berjalan-jalan jangan sampai kita lengah karena ternyata kami berhasil memergoki pencopet bule, yang beberapa kali berhasil mengambil dompet para pejalan kaki yang lengah. IKEA China Yang Ramai Kegiatan yang menarik saat kunjungan ke Shanghai adalah berkunjung ke IKEA, yaitu hipermarket untuk perlengkapan furnitur, berbagai kebutuhan untuk dekorasi dan renovasi rumah serta perlengkapan dapur dan perkantoran. IKEA Shanghai menempati lahan seluas 5 hektar dan menyajikan berbagai desain contoh rumah, ruang tamu, ruang dapur, ruang tidur, konsep apartemen. Total terdapat contoh konsep yang mirip dengan suasana aslinya sebanyak 57 jenis ruangan dan 3 contoh layout dengan ukuran rumah asli. IKEA memberikan banyak tips dan jasa konsultasi bagi pelanggan yang akan merenovasi atau membangun rumahnya. Beralamatkan di No.126 CaoXi road, Shanghai, IKEA mampu mengundang ribuan pengunjung setiap harinya. Jika kaki sudah agak pegal mengitari berbagai area konsep yang menarik, maka kita bisa mencicipi berbagai hidangan yang ada di restoran IKEA. Anggota rombongan ada yang merupakan fans berat IKEA dan membeli berbagai perlengkapan di sana. Semua peserta merasa puas berkunjjung ke IKEA, walaupun bukan berjenis usaha bakery, karena konsep belanja yang menarik yang ditawarkannya. Toko dan Pabrik Sutera TianHou Salah satu tempat kunjungan yang menarik untuk didatangi adalah pabrik sekaligus toko yang menjual berbagai busana dan wardrobe dari bahan sutera. Nama toko tersebut adalah Tian Hou yang terletak di 308 Hongjin Road. Di pabrik ini kita pertama diajak melihat berbagai ulat yang memakan daun mulberry. Selanjutnya kita melihat berbagai kepompong yang nanti akan ditarik seratnya menjadi benang sutera. Bahan sutera memang nyaman di tubuh karena saat panas akan membuat tubuh menjadi sejuk sedangkan saat udara dingin akan menjaga tubuh hangat. Hal ini karena sutera memiliki sifat yang sama dengan kulit manusia. Kita akan melihat di toko Tian Hou bagaimana benang sutera dipintal dan selanjutnya ditarik satu per satu menjadi berbagai bahan untuk kebutuhan baju, celana, ataupun perlengkapan tidur seperti bantal, bed cover dan selimut. Para peserta membeli bed cover, bantal dan baju-baju serta syal yang dijual di sana dan dipajang sebagaimana layaknya department store. Harga yang diterakan kepada pengunjung termasuk sangat realistis, seperti bed cover ukuran 2m x 2m dijual sekitar Rp 500 ribuan dengan bahan dari sutera seluruhnya. Naik Bullet Train Dari Shanghai ke Yiwu Saat akan berangkat ke kota Yiwu, yang terkenal sebagai kota yang memiliki sentra grosir besar yang menjual apapun juga, maka kami memakai moda transportasi kereta super cepat (bullet train) dari Shanghai menuju ke Yiwu. Kereta ini di biasa dikenal sebagai China Railway High Speed dan kecepatan tertinggi yang ditempuhnya selama perjalanan sekitar 250 km/jam. Namun rata-rata sebagian besar waktu tempuh dilalui dengan kecepatan sekitar 190 sampai 200 km/jam. Ruangan kereta sangat bersih, tempat duduk teratur dan nyaman, toilet termasuk bersih dan terus menerus dijaga kebersihannya oleh petugas kebersihan kereta di sepanjang jalan. Tidak terasa guncangan selama kereta berjalan cepat dan relatif terasa nyaman bagi penumpang untuk menempuh perjalanan jauh. Saat ini China juga sudah memiliki kereta yang berjalan di atas magnet yang dikenal dengan nama Maglev, dan mampu mencapai kecepatan sekitar 430 km/jam dan untuk menempuh 31 kilometer cukup memakan waktu 7 menit saja. Sebenarnya kereta ini bisa mencapai kecepatan puncaknya yaitu 500 km/jam. Wisata Grosir di Yiwu Kami tiba di kota Yiwu yang berjarak sekitar 300 km dari Shanghai sekitar jam 10.00 setelah menempuh perjalanan selama 2 jam dengan kereta cepat. Kami langsung diantar menuju China Yiwu International Trade Mart, yang mencakup 5 distrik. Distrik pertama meliputi gedung yang memiliki ribuan gerai yang menjual bunga, mainan anak-anak, kerajinan tangan dan barang-barang dari Taiwan. Distrik kedua menjual berbagai peralatan listrik, perlengkapan bengkel dan pertukangan, alat-alat telekomunikasi, jam tangan dan jam dinding serta barang-barang dari Korea. Distrik ketiga adalah gedung besar berisi ribuan toko yang menjual gelas-gelas, stationery, perlengkapan kantor dan olah raga, kosmetik, perlengkapan garment. Distrik keempat dimana kami mampir, menjual berbagai kaos kaki, sarung tangan, rajutan, sepatu, benang wol, handuk, pakaian dalam. Sedangkan distrik kelima adalah bangunan yang berisi toko-toko grosir yang menjual perlengkapan kamar tidur, tekstil, otomotif dan suku cadangnya. Karena jumlah pembelian yang dilayani minimal sekitar 12 lusin per item maka para peserta banyak yang mengurungkan niatnya untuk berbelanja. Maklum karena hari terakhir tour, koper-koper sudah penuh barang belanjaan, maka mereka takut kena overweight bagage. Kami mampir makan siang di salah satu restoran besar di Yiwu, dan selanjutnya setelah santap siang kami meninjau gedung kedua yang menjual perlengkapan baju-baju dan baju dingin. Kami kembali ke stasiun kereta api sekitar jam 16.00 untuk bersiap-siap kembali ke Shanghai. Selama perjalanan kembali ke Shanghai peserta banyak yang lelah dan memanfaatkan waktu dengan tidur di kereta api super cepat yang nyaman. Kembali Ke Jakarta Sesampainya di stasiun kereta api Shanghai Hong Qiao, kami harus melanjutkan perjalanan sekitar sejam lagi menuju bandara Shanghai Pudong. Selama perjalanan peserta menyampaikan rasa puas dan terima kasih atas penyelenggaraan tour yang memberikan mereka kenangan mengesankan dan keakraban satu sama lain. Para peserta sudah bertekad untuk bergabung kembali dalam acara tour di awal November 2012 ini ke Korea. Kami terbang ke Jakarta dengan transit sejam di Singapura, pada tanggal 15 dini hari jam 01.00 dan sampai di Jakarta pada pukul 08.30. Kenangan indah dan mengesankan yang terukir pada perjalananan ini membuat rasa lelah yang ada menjadi sirna. Sampai jumpa di acara tour BAKERY MAGAZINE dan Marina Tour berikutnya. (PG)

BAKERY MAGAZINE & MARINA TOUR KE TAIWAN PAMERAN BAKERY, BAKING COURSES DAN WISATA

Pada edisi April 2012 lalu sudah kami tampilkan sekilas mengenai liputan kegiatan Baking Tour yang diselenggarakan oleh BAKERY MAGAZINE dan Marina Tour ke Taiwan pada tanggal 22 sampai 27 Maret 2012. Jumlah anggota rombongan mencapai 35 peserta plus BAKERY MAGAZINE yang diwakili Petrus Gandamana dan team Marina Tour yang terdiri dari Marina Pelealu, Dewi Pramono dan Margareth (Rita) Lukas. Peserta tour datang dari berbagai kota yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Pekalongan, Surabaya, Malang, Bali, Lombok, Kupang, bahkan ada yang datang dari Kuala Lumpur dan Brunei Darussalam dan mereka terdiri dari para usahawan bakery, Chef, Instruktur Senior dunia bakery, pengusaha toko bahan kue, teknikal R&D, Direktur, ibu rumah tangga, calon usahawan bakery maupun pemilik waralaba. Keberangkatan yang seharusnya siang hari jam 14.00 tertunda sampai jam 21.30 sehingga saat tiba di Taipei di saat subuh sudah memasuki hari kedua. Di bandara Taouyuan kami disambut Tour Guide Sumito Halim, atau yang akrab disapa Halim. Selama perjalanan dari bandara menuju hotel Halim memperkenalkan diri dan sedikit memberikan gambaran mengenai tour yang akan dilakukan di siang hari nanti, namun memaklumi peserta sangat lelah, dia memberi kesempatan peserta beristirahat di bus. Kami check in sekitar 04.30 subuh di hotel The Fullon Taipei yang berbintang lima dan terletak di diantara Jalan Renai dan Jalan Sinyi, dekat dengan Jianguo South Road Interchange. Karena hari sudah subuh, panitia memberikan kesempatan beristirahat di kamar sekitar 4 jam sampai jam 09.30 sebelum kami diminta berkumpul di lobby hotel. Kesempatan beristirahat sejenak dimanfaatkan dengan tidur lelap saat menjelang fajar, namun cukup untuk menyegarkan tubuh yang cukup lelah setelah 9 jam menunggu di bandara dan duduk di pesawat sekitar enam jam. Sekitar jam 09.45 pagi, setelah semua peserta berkumpul di bus, kami menuju ke toko peralatan kue yang berada di Min Sheng Street. Five Dime Restaurant Selesai berbelanja peralatan dan bahan kue, kamipun segera menuju restoran Five Dime Boathouse yang terletak di No. 8, Lane 32, Neihu Road Section 1, Taipei. Restoran ini didesain dengan bentuk yang unik, seperti bangunan primitive yang besar didesain oleh seorang wanita arsitek yaitu Xie Li-xiang. Sebelum menuju ke ruangan restoran yang pintu utamanya berada di lantai 2, kita melalui jalan setapak menanjak yang menyuguhkan berbagai desain kontemporer sekaligus primitif. Suasana restoran memang didesain dengan luar biasa unik dan sanggup membelalakkan mata karena model kursi, meja, dinding semuanya berbeda satu sama lain. Inilah Taiwan, dimana untuk membuka usaha bareca (bakery,resto, café), anda tidak sekedar lagi menjual produk namun menjual tema yang unik agar didatangi pelanggan. Restoran Five Dime memiliki area yang sangat luas dan terkesan menghambur-hamburkan lahan, dimana harga tanah di Taipei sangat mencekik leher. Makanan yang disajikan berupa sukiyaki, dimana kita merebus atau semua hidangan yang disajikan. Taipei International Bakery Show 2012 Selesai makan, kami merasa lebih bersemangat, dan sangat gembira saat dibawa menuju Taipei World Trade Center Nangang Exhibition Hall (No.1, Jingmao 2nd Rd., Nangang District, Taipei City, untuk melihat Taipei International Bakery Show (TIBS) 2012. Sebelum masuk ke arena pameran kami berfoto bersama dan disambut wakil panitia penyelenggara pameran yaitu Wendy Hung dari Chan Chao International Co.,Ltd. TIBS 2012 berisi 747 booth yang diisi oleh 235 eksibitor dan dikunjungi lebih dari 11.000 pengunjung selama 4 hari pameran. Di TIBS yang sesak dipenuhi pengunjung kita bisa menyaksikan berbagai usaha bakery membuka booth di sana untuk menunjukkan kualitas produk yang dijual di bakery mereka yang sesungguhnya serta konsep-konsep yang ditawarkan untuk para peminat waralaba. BAKERY MAGAZINE berkesempatan mampir ke booth Taipei Bakery Assoaciation dan berbincang dengan Miss Yilisa, Executive Board of Director dan Mr. Serge Wei, Board of Director yang juga Operations Director dari Nisshi Chain Co. Ltd, pemilik jaringan Gino Pasco. Kami juga dikenalkan kepada Mr. Yasuyuki Yamauchi, Vice President dari Taiwan Yamazaki Co.Ltd, yang juga anggota Taipei Bakery Association. Perbincangan berlangsung hangat mengenai asosiasi yang berusia lebih dari 80 tahun dan beranggotakan 400 pengusaha bakery se-Taipei tersebut. Ternyata Taipei Bakery Association bersama-sama dengan Taiwan Bakery Association, Kaohsiung Bakery Association dan Taiwan Confectionery/Biscuit & Floury Food Industry Association didukung oleh Taiwan Gateaux Association dan Taipei Kai-Ping Culinary School merupakan organizer TIBS yang dilaksanakan (executor) oleh Chan Chao Int’l Co., Ltd. Pameran TIBS 2012 sendiri memiliki kegiatan seperti Bakery Theme Hall, Distinguished Bakery, Bakery Machinery & Whole Plant Equipment, Finished Foods, Breads & Pastries, Cakes, Wedding Cakes, Confectionery, Biscuits and Chocolates, Par-baked goods Goods, Frozen Dough and Ingredients, Bakery Tools & Processing Machinery, Gift Boxes, Packing Materials and Machinery, Flash Freezers, Refrigerators and Food Service Equipments, Bakery Related Products dan Coffee & Beverages. Selesai dari pameran kami diajak menuju ke Mall Taipei 101 yang berada di Distrik Xinyi. Para peserta menikmati jalan-jalan ke mall yang di atasnya berdiri menara 101 yang namanya berasal dari jumlah 101 lantai penyusun menara tersebut. Menara 101 memiliki ketinggian 508 meter dari permukaan tanah, sementara menara Petronas di Kuala Lumpur berketinggian 451,9 meter. Kecepatan lift untuk mengangkut orang adalah 60,6 km/jam. Selama berada di Mall, kami mengintip berbagai bakery, resto dan kafé yang berada di sana. Salah satu bakery bernama Flavour Field yang saat tahun 2010 lalu masih buka saat ini sudah tutup dan berganti dengan bakery bernama Lalos, yang secara umum konsep roti dan gerainya hampir mirip. Hanya saat ini roti bergaya Eropa lebih banyak. Selanjutnya kami dibawa panitia menuju restoran yang bernuansa Ninja untuk makan malam. Makanan yang disajikan juga model direbus disertai berbagai sushi dan sashimi. Di saat makan, diisi pertunjukan dimana para penari berbaju ninja menari di tengah penonton, dan sebagian penonton ada yang diajak ke panggung dan sedikit diajak bercanda dengan menyiram es batu ke tubuh pengunjung tersebut. Selesai makan malam, kantuk yang masih belum punah dari tubuh mulai menyergap kembali, dan kami menuju ke hotel untuk beristirahat. Baking Course di CakeDIY Fashionmall Di pagi hari ketiga, setelah puas beristirahat tidur semalaman, kami menuju ke tempat kursus yang berada di sekitar area Shilin tepatnya di Chengteh Road no. 277, Taipei. Hari itu tepat jatuh di hari Sabtu, dan pagi cuaca hujan gerimis. Namun suasana hujan tidak mengendurkan semangat para peserta yang saat memasuki gedung kursus harus melewati lantai bawah yang berupa toko peralatan dan bahan-bahan kue yang lengkap dan rapi. Sambil menunggu lift membawa ke lantai 3 ruangan kursus, sebagian peserta mulai membeli berbagai produk yang dijual di toko tersebut. Saat tiba di ruangan kursus, sudah tersusun rapi untuk para peserta. Ruangan kursus yang berdaya tampung sekitar 30 orang itu langsung terasa penuh saat para peserta sudah duduk di semua bangku yang tersedia. Mr. Lin Chin Hsiang, pemilik kursus bersama istri Mrs. Wu Mei Chu yang juga pengajar di Cake DIY. Setelah memberikan sambutan singkat, diperkenalkanlah pengajar hari itu yaitu Chef Huang Chi Yin yang pernah bekerja di perusahaan ingredients dunia dan sudah berkeliling manca negara, termasuk Indonesia, dengan pengalaman dalam mengajar roti selama 25 tahun. Chef Huang Chi Yin hari itu mengajarkan membuat roti Crisp Strawberry Bread, Orange Bread, French Sweet bread and butter, Garden Fruit Bread, Panda Bread, French Potato Bread, Italian Meat sauce Bread, German Style Sausage Bread, German Sour Rye Bread, Green Tea Bread dan Christmas Tree Bread. Secara umum oleh Chef Huang dibuat adonan utama yang menjadi dasar bagi berbagi jenis bread yang dibuatnya. Pada beberapa roti dipakai bahan Malt ekstrak. Di tengah kursus diisi dengan acar makan siang yang berlangsung di lantai 4 dari bangunan. Lantai itu terasa nyaman karena didekorasi dan ditata dengan apik oleh sang pemilik, khusus hanya sebagai ruangan berkumpul bagi pemiliknya dengan para sahabat atau tamu. Ruangan makan dibatasi dengan taman yang hijau di sisi belakang gedung dan ada sudut ruangan duduk yang memakai kaca di atas ruangan sehingga sinar matahari bisa menembus bebas ke dalam ruangan. Selesai makan siang kursus dilanjutkan kembali sampai pukul 18.30 dan peserta berfoto bersama dengan sang guru dan hasil karya demonya. Malam itu Mr. Lin Chin Hsiang bersama istri mengundang semua peserta untuk makan malam bersama di ruangan yang sama dengan tempat makan siang. Malam minggu itu terasa istimewa saat di sela makan malam, sang Pimpinan Tour (Tour Leader) Ms. Dewi Pramono, tiba-tiba memainkan keyboard dan mengajak semua peserta tour bernyanyi lagu Mandarin popular Ye Liang Piaw Wo Te Sin secara bersama-sama untuk menghormati dan menghibur sang tuan rumah yang telah begitu ramah menyambut kami. Peserta dan tuan rumah begitu gembira dan terkesan dengan suasana yang dibangun oleh Ms. Dewi dan mampu mengajak beberapa peserta untuk berdansa cha-cha diiringi alunan keyboard yang dilantunkan oleh Ms. Sherly Tegu. Beberapa peserta menyanyikan lagu untuk mengiringi dansa. Selesai makan malam, kami dibawa panitia mengunjungi pasar malam Shilin, dimana banyak sekali penjual makanan yang menjajakan makanan di gerobak. Di sana ada salah satu penjual ayam goreng yang ukuran ayamnya dua kali lipat ukuran ayam goreng normal dan diantri pembeli. Kreasi Pastry Chef Enzo Hari keempat, tepat jatuh hari Minggu, kursus kedua berlangsung danmenampilkan Chef Enzo, yang ahli dalam bidang pastry. Chef yang pernah bekerja di Perancis dan saat ini menjadi konsultan di berbagai hotel berbintang di Taipei menyajikan berbagai kreasi pastry yang berpenampilan menawan seperti Raspberry Charlotte, Macaroon, Lemon Tower, Japanese Chiffon, Mango Fresh Cheese, Puff seperti Choux. Di sela kursus Chef Enzo, Chef We Mei Chu membuat Light Cheese Cake. Secara umum Chef Enzo membuat kreasi cakenya dengan memakai banyak bahan berupa puree buah-buahan maupun buah asli seperti strawberry, raspberry, blueberry, lemon, mangga serta keju mascarpone dan whipped cream. Juga digunakan tepung almond pada Puff yang lembut dan garing. Macaroon selain dinikmati sebagai produk tunggal juga dipakai sebagai bahan hiasan Raspberry Charlotte Para peserta sangat mengagumi kreasi yang dibuat Chef Enzo, baik dari segi bentuk tampilan yang anggun dan menarik mata maupun dari segi rasa yang lembut, mild dan mewah. Usai acara demo Chef Enzo, kami menuju pasar malam Shimending, yang ramai dikunjungi kaum muda dan para penyuka fashion. Di berbagai sisi jalan nampak berbagai gerai baju bermerek dan juga kafe dan restoran kelas menengah ke atas. Di salah satu sudut pasar kita akan menemukan gerobak penjual pastry yang menjual cake berbentuk alat kelamin laki-laki dan karena produknya “nyeleneh” justru cepat ludes diserbu pembeli. Kreasi Snack Chef Wu Mei Chu Hari kelima yang jatuh hari Senin merupakan hari terakhir kursus dan diisi dengan mendemokan kreasi snack oleh Chef Wu Mei Chu. Sebelum ke tempat kursus kami menyempatkan mampir ke Chiang Kai Sek Memorial untuk berfoto bersama seluruh rombongan. Pada kursusnya, Chef Wu Mei Chu membawakan resep Cantonese mooncakes, Pia isi Kari, Nougat, Wife Cake, Pia isi Kacang dan Kue Nanas. Kursus berlangsung dalam suasana yang hangat karena para peserta ikut membantu sang Chef dalam membuat snack sampai membungkusnya juga. Karena hari itu kami sudah harus berangkat ke Sun Moon Lake pada siang hari, maka kursus disudahi lebih cepat dari biasanya, dan Mr. Lin serta Chef Wu berjanji akan mengirimkan snack yang dibuat ke Kaoshiung saat kami tiba di sana untuk dinikmati atau dibawa ke Jakarta sebagai oleh-oleh. Pembagian sertifikat kursuspun dilaksanakan dengan dihadiri para Chef pengajar dan semua peserta berkesempatan berfoto bersama dengan para Chef yang sudah mengajar mereka. Setelah itu kami bergegas menuju bus yang akan membawa kami ke Sun Moon Lake yang berada di Yuchi, Nantou. Perjalanan dengan bus berlangsung selama sekitar 4 jam dan kami isi dengan berkaraoke di bus. Sekitar pukul 21.00 kami tiba di bukit yang tepat berada di tepi danau yang menjadi tempat kediaman salah satu suku asli Taiwan yaitu Thao. Karena sudah malam, maka kami segera mengisi perut di restoran yang berada di hotel Einhan Resort tempat kami menginap. Suhu udara dingin menyergap kami, dan sejenak sehabis makan malam kami melihat berbagai toko cendera mata yang masih buka di sekitar hotel. Namun karena sudah menjelang tengah malam, kami memutuskan segera kembali ke kamar hotel untuk bersitirahat. Danau Sun Moon dan Ke Kaoshiung Hari keenam, setelah makan pagi kami menuju ke sebuah pulau yang berada di tengah danau bernama Lalu Island. Perjalanan ditempuh dengan motorboat selama 20 menit. Saat sampai di pulau Lalu, kami disambut dengan lagu-lagu khas suku aborigin Shao. Banyak peserta ikut bergabung dengan para penyanyi dan pemain musik untuk berfoto bersama. Sebagian peserta naik ke puncak bukit untuk melihat kelenteng Xuanguang yang ada di sana. Sekembalinya ke hotel untuk mengambil koper, kami ke bus untuk menuju Wen Wu Temple, yang berada sekitar 20 menit dari hotel. Sebagian peserta sembahyang di kelenteng dan sebagian berbelanja di depan kelenteng. Kemudian kami menuju Fleur de Chine Hotel untuk menikmati makan siang. Hotel berbintang lima ini menawarkan pemandangan cantik sambil menikmati makan siang yang lezat. Selesai makan siang kami menuju Formosan Aboriginal Village Theme Park yang dikelilingi taman hutan yang indah dan bersih. Kami menaiki kereta gantung untuk menikmati pemandangan memukau yang menyajikan danau dan gunung hijau. Pertunjukan tarian dan nyanyian mengenai suku aborigin Taiwan juga kami saksikan di taman tersebut. Selanjutnya kami menuju kota industri dan pelabuhan terbesar di Taiwan yaitu Kaohsiung yang berada di selatan pulau Taiwan. Perjalanan ke Kaohsiung kami tempuh selama hampir 4 jam dan begitu tiba di Kaohsiung kami isi dengan makan malam, lalu segera istirahat di hotel. Keesokan harinya kami mengelilingi Kaohsiung dengan melihat wihara besar bernama Fo Guang Shan Budha Memorial Center, lalu ke wihara Tiger dan Dragon dan malam harinya menyusuri Love River Cruise yang romantis. Tak terasa saat hari terakhir esok pagi kami sudah harus bergegas ke bandara untuk kembali ke Jakarta. Tour selama 8 hari berjalan menyenangkan dan semua peserta merasa puas serta meminta kami untuk menyelenggarakan tour ke Korea Selatan pada akhir tahun ini. (PG)

BAKERY MAGAZINE DI FOOD FOTEL ASIA FHA 2012 SINGAPORE

Komunitas Bakery, Resto dan Kafe, Kita baru saja menyaksikan bahkan mungkin menjadi salah satu pelaku dari pameran makanan, minuman, hospitality maupun katering terbesar di Asia yaitu Food and Hotel Asia 2012 yang berlangsung di Singapura pada pertengahan April lalu. Pameran tersebut diikuti dan dihadiri oleh berbagai pelaku usaha dari industri makanan dan minuman serta jasa perhotelan yang berasal tidak semata dari Asia namun juga dari berbagai belahan lain di dunia. Kami bergembira melihat banyak pelaku usaha dari Indonesia juga antusias mengunjungi pameran tersebut maupun ada juga yang tampil membuka booth di sana. Kami sendiri hadir di booth yang berada diantara hall 1 dan hall 2, yang merupakan area bakery pastry dan hotel. Kunjungan para pelaku usaha bakery, resto dan kafe dari Indonesia ke FHA 2012 mengindikasikan bahwa mereka memiliki kesadaran dan kemauan kuat untuk mempelajari apa yang sedang menjadi perkembangan penting di Asia, baik dalam hal bahan baku, teknologi maupun regulasi dari berbagai negara untuk mereka berhubungan bisnis. Salah satu produk yang menjadi unggulan dalam pameran tersebut adalah minuman kopi dan cokelat. Kedua produk ini memang sedang naik daun di dunia maupun di Indonesia, seiring dengan berkembangnya usaha kafe yang menjamur di berbagai kota besar di Indonesia. Sejatinya warung kopi sudah ada di mana-mana sampai ke pelosok desa di Indonesia sejak dulu. Masyarakat kita memang memiliki budaya bersosialisasi yang tinggi, istilahnya “senang kongkow”. Kumpul di warung kopi merupakan pengejawantahan dari budaya tadi. Dalam perkembangan budaya moderen kontemporer, warung kopi, minum kopi, “kongkow di warung kopi” bermetamorfosis menjadi kafe, meeting/rendevouz di kafe ataupun hangout di kafe. Harga secangkir kopi kalau di warung kopi sekitar dua ribu perak, di kafe menjadi 30 ribu perak bahkan ada yang sampai 100 ribu perak untuk kopi eksotis. Tentu saja karena diimbuhi dengan suasana kafe yang nyaman, sejuk, berkursi empuk. Kafe ada yang berpenampilan moderen minimalis ataupun juga ada yang bertemakan antik model tempo doeloe. Semuanya sah-sah saja karena kafe memang menjadi oase di tengah kemacetan dan kesumpekan di kota-kota besar yang semakin kurang ramah. Kami berharap edisi Mei 2012 ini yang mengeksplorasi tema minuman kopi dan cokelat bisa menjadi bahan telaah berharga bagi pembaca, khususnya yang berlatar belakang usaha di dunia bakery, karena usaha kafe yang menyatu dengan bakery semakin diminati selain logis untuk dijalankan guna meningkatkan pemasukan bagi perusahaan. Passion and Innovation for Higher Achievement…

BAKERY MAGAZINE & MARINA TOUR KE BAKERY TAIPEI 2012 SHOW DAN TAIWAN BAKING & PASTRY COURSES

BAKERY MAGAZINE & MARINA TOUR KE BAKERY TAIPEI 2012 SHOW DAN TAIWAN BAKING & PASTRY COURSES MENDAPAT SAMBUTAN MERIAH DARI PARA PESERTA Tour yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku usaha bakery di tanah air akhirnya terlaksana pada tanggal 22 Maret 2012 lalu menuju Taiwan. Jumlah anggota rombongan mencapai 35 peserta plus BAKERY MAGAZINE yang diwakili Petrus Gandamana dan team Marina Tour yang digawangi dengan profesional oleh Marina Pelealu, Dewi Pramono dan Margareth (Rita) Lukas. Peserta tour ternyata datang dari berbagai kota yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Pekalongan, Surabaya, Malang, Bali, Lombok, Kupang, bahkan ada yang datang dari Kuala Lumpur dan Brunei. Mereka berlatar belakang usahawan bakery, Instruktur Senior dunia bakery, pengusaha toko bahan kue, teknikal R&D, Direktur perusahaan Ingredient, ibu rumah tangga, calon usahawan bakery maupun pemilik waralaba. Semua memiliki tujuan yang rata-rata sama yaitu menambah wawasan akan kemajuan dunia bakery di salah satu kiblat bakery Asia Tenggara yaitu Taiwan. Walaupun saat keberangkatan dari Jakarta menuju Taipei, pesawat sempat tertunda keberangkatannya beberapa jam, namun saat sampai di Taipei semua peserta sangat bersemangat. Hari kedua, dimana sebenarnya kami baru tiba, kami langsung menuju ke tempat toko peralatan kue dan roti. Setelah makan siang peserta langsung diajak ke Nanggang Exhibiition Center, tempat pameran Bakery Taipei Show 2012 berlangsung, yang tahun ini sangat terasa kemeriahannya. Waktu yang disediakan panitia sekitar 3 jam terasa sangat singkat karena begitu banyaknya bakery concept, produk, ingredients, mesin-mesin produksi, kegiatan kompetisi, peralatan/utensil, yang ditawarkan untuk dilihat, diuji maupun dibeli para peserta. Hari ketiga sampai hari kelima diisi dengan baking course membuat produk roti, produk pastry dan produk snack ala Taiwan di FashionMall Cake DIY yang berada di daerah Shilin. Ini adalah kali kedua BAKERY MAGAZINNE dan Marina Tour mengadakan kursus di tempat tersebut, dimana pada bulan Juni tahun 2011 lalu pernah dilaksanakan dan mendapat sambutan positif serta banyak peserta yang meminta diadakan lagi kursus di tempat tersebut. Memang saat diumumkan pelaksanaan kursus baking di FashionMall pada tahun 2012 ini, ada peserta tahun lalu yang bergabung kembali. Pada hari kelima, selesai kursus hari terakhir, kami langsung menuju ke Sun Moon Lake yang berada di bagian tengah Taiwan. Perjalanan selama 4 jam terasa menyenangkan dimana selama di dalam bus diisi dengan kegiatan adu karaoke. Di Sun Moon Lake kami menyempatkan naik kapal motor menuju ke suatu pulau untuk menikmati pemandangan yang indah. Hari keenam setelah dari wisata ke pulau dan ke wihara, kami menuju ke Kaoshiung, kota terbesar kedua di Taiwan, yang ramai akan industri dan pariwisatanya. Di kota ini kami menyempatkan melihat berbagai wisata kuliner, wisata belanja dan menaiki perahu yang menyusuri sungai Love. Saat hari ke delapan kami kembali ke Jakarta, semua peserta menyatakan rasa puasnya akan tour yang diselenggarakan BAKERY MAGAZINE dan Marina Tour dan meminta agar tour ke negara lain segera disiapkan tahun ini pula. Kisah lebih lengkap mengenai Tour ke Taiwan akan dimuat di edisi Mei 2012 nanti.

PERLUNYA MARKET SURVEY BAGI PENGUSAHA BAKERY RESTO CAFE

Komunitas Bakery, Resto dan Café, Banyak orang dari kalangan pengusaha agak malas, jemu, alergi ataupun sudah menolak dahulu dalam pikirannya jika disampaikan suatu konsep pentingnya survey pasar, apalagi diminta membaca, menganalisis maupun menarik kesimpulan dari suatu data survey pasar. Memang sebagian besar pengusaha yang terjun ke usaha bakery, resto dan café / bareca di Indonesia bukan berasal dari kalangan lulusan Universitas apalagi lulusan dari disiplin ilmu statistika. Namun perlu dipahami, bahwa perusahaan-perusahaan besar yang terus bertumbuh pesat ternyata sangat haus akan data survey dan terus menerus melakukan analisis secara berkala untuk mendapatkan suatu kesimpulan penting akan perilaku konsumen baik yang merupakan pelanggan mereka ataupun yang merupakan pelanggan pesaing mereka yang akan mereka rebut menjadi pelanggan mereka. Market survey atau survey pasar merupakan alat analisis yang kalau dianalogikan adalah seperti hasil uji lab kesehatan kita. Apakah kita sakit, sehat atau dalam kondisi bahaya terkena gangguan penyakit akan dapat terbaca dengan lebih akurat di hasil lab sehingga kita bisa memutuskan pengobatan semacam apa yang kita perlukan. Demikian juga dengan market survey, kita seperti membaca dengan lebih akurat dan representatif atas kondisi yang terjadi di lapangan / pasar, bukan hanya sebatas pada pengetahuan kita atau laporan anak buah saja. Pada BAKERY MAGAZINE edisi April 2012 ini, kami sajikan market survey atas pola perilaku konsumen bakery di Jakarta, Bekasi, Serpong dan Bogor, yang penting bagi ppara pelaku usaha untuk mengolah dan mengevaluasi strategi usahanya. Dari hasil survey tersebut kita bisa mengetahui bagaimana para konsumen memilih tempat membeli roti yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, roti-roti yang dipilih, nilai uang sekali belanja untuk membeli roti, promosi yang disukai, saat-saat membeli roti yang diipilih, alasan memilih tempat membeli roti tersebut dan masih banyak lagi. Semua informasi tersebut tentu bernilai penting sekali bagi pelaku usaha bakery, baik yang baru mau terjun ataupun yang sudah berusaha di bidang bakery. Kami juga sajikan pada edisi April 2012 BAKERY MAGAZINE Asian Sweet Cake yang mulai menjadi favorit para pembeli produk bakery. Kunjungan ke Taipei Bakery Show 2012 walaupun baru sebatas kami sajikan dalam foto-foto yang informatif, namun sudah bisa menjadi bahan inspirasi bagi kegiatan olahan kita ke depan dalam berbisnis bakery. Semoga sajian kami di edisi April ini bisa memberi nilai tambah maksimal dalam usaha Anda agar semakin sukses. Passion and Innovation for higher Achievement…

Korea Food Week 2011

Harmony of Exploring Korean Food, Culture, Life & Expanding Business Opportunities Fajar baru saja menyingsing di bandara Incheon Korea Selatan, saat pesawat Korean Air yang membawa BAKERY MAGAZINE menyentuh landasan. Perjalanan sekitar 8 jam yang dimulai pukul 22.00 pada tanggal 8 November 2011 dari Jakarta akhirnya usai pada pukul 06.45 pagi tanggal 9 November 2011 (waktu Korea 2 jam di muka dari WIB). Kami bergegas turun dari pesawat dan melewati pemeriksaan petugas imigrasi dengan lancar untuk mengambil bagasi. Incheon Airport seperti pada umumnya bandara moderen di luar negeri, selalu membuat iri dan memancing kagum karena nampak teratur, resik dan memberi kenyamanan yang tidak kalah dengan mall moderen. Di pelataran bandara yang sangat teratur, kami menunggu kedatangan Limousine Bus yang akan membawa kami ke Renaissance Hotel di pusat kota Seoul. Renaissance Hotel telah disiapkan Coex (penyelenggara Korea Food Expo 2011) untuk kami bermalam. Sesuai rencana kami diberikan undangan menginap selama 3 malam di Seoul. Udara sejuk sekitar 15 derajat Celcius menyelubungi tubuh kami saat menunggu bus datang. Sambil menunggu, kami mampir ke salah satu gerai bakery yang ada di Incheon airport bernama Paris Baguette, membeli berbagai roti yang ada sekaligus mengambil foto suasana gerai yang cantik. Tidak lupa kami membeli secangkir kopi untuk mengurangi rasa kantuk karena kurang nyenyak tidur di pesawat. Limousine Bus tepat datang pukul 10.07 (menitnya saja begitu pas), kami menaiki bus milik perusahaan Korea Air yang nyaman. Penumpang dalam bus hanya 8 orang. Tempat duduk yang nyaman di bus segera membawa tubuh yang masih terasa penat ke pusat kota Seoul. Kami melalui berbagai daerah industri menjelang ke Seoul. Sesekali terlihat lahan pertanian yang menanam ubi jalar dan buah-buahan dalam rumah kaca. Beberapa jembatan yang menghubungkan sisi utara dan selatan Seoul yang dibelah sungai Han tampak menghiasi pemandangan. Lalu lintas mulai padat di pagi hari tersebut. Mobil-mobil buatan Korea yang nampak trendy seperti Hyundai dan Kia mendominasi jalan raya. Kami tiba di hotel Renaissance, yang berada di 676 Yoksam-Dong di area bisnis Gangnam ,sekitar pukul 11.00. Karena Coex sudah mengatur dengan rapi, proses check in di Club Lounge berjalan lancar. Kami sempat bertegur sapa dengan journalis majalah café tea dan ice cream dari Bangkok yang juga diundang Coex. Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, kami bergegas menunggu shuttle bus dari hotel ke area pameran Korea Food Expo di Coex Center. Korea’s Most Highly Trafficked Food Exhibition, 8 Shows in One! Sejak menjejakkan kaki di Coex Center, yang juga menyatu dengan Coex Mall, kami sudah kagum dengan tempat penyelenggaraan pameran yang berkelas dunia dan terasa begitu memberi kenyamanan. Petugas pameran bekerja profesional dan tidak bertele-tele. Tamu cukup menunjukkan undangan pameran dan langsung masuk ke area pameran. Tidak ada penggeledahan tas pengunjung (salah satu kegiatan yang tidak jelas efektivitasnya kalau kita berada di Indonesia). Kami menunjukkan kartu nama dan surat undangan peliputan dari Coex kepada petugas bagian pendaftaran pameran, lalu langsung diberikan kartu pas masuk bertuliskan PERS, yang berlaku sampai pameran hari terakhir. Panitia bahkan memberikan kupon untuk makan siang di food court area pameran. Ini memang pameran kelas dunia dengan kualitas penyelenggara pameran yang jelas berkelas dunia pula. Korea Food Expo 2011 merupakan pameran tahunan yang ke 6 kalinya diselenggarakan sejak pameran pertama di tahun 2006. Pameran ini sebelumnya dikenal dengan nama Food Week. Sebenarnya pada 27 Oktober lalu juga diselenggarakan pameran Bakery bernama Seoul International Bakery Fair 2011 (SIBAC) di Hall C, Coex Center. Sayang kami tidak hadir di pameran yang berlangsung 2 tahun sekali tersebut. Namun saat rapat dengan panitia pameran SIBAC 2013, mereka sudah berjanji akan mengundang kami untuk meliput di SIBAC 2013 nanti. Korea Food Expo 2011 sendiri menempati Hall A dan B di lantai 1 dan Hall C dan D di lantai 3. Total luas area pameran mencapai 36.000 m2. Pameran ini diselenggarakan oleh Pemerintah Korea Selatan dari Departemen Makanan, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sementara sebagai tuan rumahnya Coex, yaitu penyelenggara pameran sekaligus pemilik tempat pameran terbesar di Korea Selatan. Delapan kegiatan yang tampil di Korea Food Expo 2011 meliputi : • International Food Fair • Hotel & Restaurant Fair • Makgeolri (rice wine) Expo • Premium Agrostock Fair • Kitchen Fair • Seoul Cooking Show • Rice Fair • Food Packaging Machinery Exhibition Kami memutuskan memasuki dulu area Hall A dan B yang berada di lantai 1. Berbagai perusahaan yang memproduksi makanan, bahan makanan, mesin-mesin pemrosesan makanan, peralatan penunjang proses pembuatan makanan, berbagai produk kemasan makanan, hadir memenuhi Hall A dan B. Juga tampak pavilion negara-negara lain, yang biasanya memang cukup aktif hadir di berbagai pameran internasional seperti Pavilion negara Jepang, China, Jerman, Belgia, Italia, Spanyol, Austria, Taiwan, India, Turki dan untuk ASEAN tampil di area ASEAN-Korea Center. Para Eksibitor di Hall A dan B Secara keseluruhan jumlah peserta pameran mencapai 698 perusahaan yang mengisi 1.718 booth. Diantara perusahaan-perusahaan yang berpameran, 175 perusahaan berasal dari luar Korea Selatan yang mencakup 33 negara dan mengisi 250 booth. Perusahaan dari Polandia memamerkan produk kopi merek Instanza dan Belgian waffle yang ditata menarik di boothnya. Perusahaan dari Italia seperti biasa memamerkan wine dan olive oil. Tiga perusahaan asal Indonesia berada di lokasi ASEAN-Korea Center. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Bonecom, PT Istana Cipta Sembada dan PT Toba Surimi Industries, yang semuanya mengekspor produk seafood beku ke luar negeri. Sayangnya jenis produk ketiga perusahaan hampir sama, padahal kita bisa membuat komposisi produk yang dipamerkan yang lebih beragam, misal menampilkan perusahaan minuman atau produk makanan jenis lain yang jumlahnya melimpah di Indonesia. Negara ASEAN lain seperti Brunei Darussalam menampilkan produk saus sambal, makanan kalengan dan seafood. Kamboja menampilkan kopi, wine dan liquor berbasis pohon aren dan juga produk lada hitam. Laos menampilkan buah-buahan dalam kaleng. Malaysia menampilkan booth yang menjual aneka produk berbasis durian, produk berbasis kelapa dan juga perusahaan penghasil cookies. Myanmar menampilkan ikan kering, mie instant dan seafood beku. Singapura menampilkan minuman juice dalam kemasan, minyak goreng dan bakso beku. Thailand menampilkan minuman lidah buaya, aneka sirup buah dan juga produk aneka seafood dan daging non seafood beku. Yang menarik saat mampir ke salah satu stand Filipina yang menampilkan produk berbasis mangga. Kami diajak mencicipi potongan buah mangga dalam secangkir krim santan dan almond yang dingin seperti es krim. Enak dan inovatifnya. Produk sejenis tentu dengan mudah dihasilkan di negara kita juga.Konon menurut Mr. Tomas Medina, sang pemilik perusahaan, produk tersebut sebanyak puluhan kontainer (refer container) setiap bulannya diekspor ke berbagai negara. Stand lain yang menarik untuk dikunjungi adalah stand milik grup perusahaan makanan besar Korea yaitu Samlip General Food yang memiliki berbagai anak usaha dalam bidang makanan yang terkenal. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1945 berawal dalam usaha bakery. Produk-produk Samlip yang terkenal adalah Cream Bread, Full Moon Cake, Hobbang serta Himyun (noodle). Melalui anak perusahaannya SPC Corporation, Samlip memiliki berbagai branded bakery outlets yang menyebar secara masif di sekujur semenanjung Korea seperti Paris Croissant yang begitu berkelas, Paris Baguette, Dunkin’s Donuts, Baskin Robins, Shany, Café Pascucci, Jamha Juice. Kami diberi kesempatan mengambil gambar berbagai produk anak perusahaan SPC seperti berbagai produk roti berbasis sour dough yang dijual di Paris Baguette, berbagai cake cantik kreasi Paris Croissant dan donat-donat berbentuk unik kreasi Dunkin’ Donuts Korea. Berbagai perusahaan yang memajang produk mesin mixer, oven, dough sheeter ada di stand Dae Yung Bakery Machinery. Juga ada perusahaan yang memajang alat sterilisasi untuk benda kerja seperti sepatu kerja, pakaian kerja dan utensil, bahkan berbagai mainan anak-anak dapat disterilkan melalui lemari sterilizer guna mencegah kontaminasi bakteri berbahaya. Salah satu konglomerat dunia bahan makanan di Korea yaitu CJ juga tampil memajang produk-produk unggulannya seperti bubur siap saji, nasi siap saji dengan berbagai bumbu dan lauk misalnya kimchi, kari ayam, sup rumput laut. Juga ada bumbu-bumbu (seasoning), minuman juice, snack, saus dan kecap, pasta bumbu kedelai, bahkan garam. CJ juga memiliki produk mie instant, udon instant dan mie dari beras. Makanan khas Korea yaitu Kimchi, tersedia dalam kemasan siap makan. CJ juga memiliki produk andalan dalam kategori dessert seperti fruit dessert, yoghurt, fruit jelly drink. CJ yang berdiri sejak tahun 1953 sebagai pabrik gula, saat ini anak usahanya telah tersebar di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Hall C & D Korea Food Expo 2011, Etalase Kedigdayaan Produk Lokal Korea Di lantai 3 Coex Center terdapat Hall C dan D yang memamerkan berbagai produk-produk lokal dari berbagai propinsi di Korea Selatan. Hal ini bisa dimaklumi karena Korea Food Expo diselenggarakan oleh Departemen Makanan, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, yang berkepentingan mengusung berbagai produk-produk Korea. Di pintu masuk Hall C kita sudah disambut hiasan berbentuk tembok kuno yang indah dengan gerbang kayu yang anggun. Pengunjung tidak henti-hentinya berhenti di sana untuk berfoto. Tak jauh dari gerbang, dipamerkanlah berbagai makanan khas Korea yang ditata sedemikian indah dan rapihnya mengundang decak kagum. Konon kita bisa memahami karakter suatu bangsa, yang bisa maju dari bagaimana makanan dimasak dan disajikan. Penataan yang setara dengan tata artistik makanan Jepang, selain indah juga mampu mengundang selera. Berbagai jenis Kimchi (acar sawi putih dibalur bawang putih dan cabai merah yang asam pedas) ditunjukkan dengan menarik. Jangan lupa Korea Selatan juga banyak mendapat pengaruh dari kuliner China, misal ada Samgyetang, yaitu sup ayam obat, dimana potongan ayam utuh dimasak dengan ginseng dan berbagai herbal, dan isi perut ayam yang sudah dibersihkan diisi dengan beras ketan yang dimasak dengan berbagai tumbuh-tumbuhan berkhasiat. Rasanya sungguh luar biasa nikmat selain menyehatkan, baik disantap di saat musim dingin maupun musim panas. Berbagai hidangan berbasis beras termasuk snack ditampilkan dalam keragaman warna dan bentuk serta penataan yang menarik. Bahkan di salah satu stand dilakukan kegiatan membuat Hangwa oleh para pengunjung, yaitu sejenis produk jipang manis ala Korea. Kegiatan ini membuat para pengunjung dari kalangan Ibu-Ibu menjadi gembira dan bersemangat. Ini adalah ide yang inspiratif dan edukatif dalam melestarikan budaya makanan lokal secara elegan. Di sudut lain terdapat booth yang memajang hasil peternakan lebah berupa aneka produk madu. Yang menarik adalah dibuatkan taman bunga dalam akuarium kecil, dimana lebah terbang menghisap madu dari bunga tersebut. Display yang kreatif tersebut menarik untuk diabadikan para pengunjung. Berbagai hasil pertanian dari Korea terutama dari Pulau Jeju yang subur, seperti pear, jeruk, strawberry, persimon, apel, plum, labu, melon, jamur merang, paprika, pare, timun suri, sawi putih, wortel, ubi jalar, terong ungu, blueberry, anggur, tomat dan masih banyak lagi sayur dan buah-buahan segar dipajang dengan penataan yang indah dan memiliki tema yang kuat. Pemerintah dan petani serta perusahaan swasta berada dalam suatu rangkaian yang erat dan sinergis dalam mendukung produk-produk pertanian Korea terangkat harkatnya. Hasil olahan pertanian berupa makanan dan minuman bernilai tambah tinggi dipajang dalam tempat yang anggun. Ginseng contohnya, yang merupakan produk pertanian unggulan Korea, nampak begitu inovatif dikemas, baik sebagai minuman, jamu, permen bahkan aneka kue dan masakan siap saji dalam kemasan. Kami diberi kesempatan menikmati berbagai sampel aplikasi produk ginseng yang bernilai tambah tinggi, contohnya wine dari raspberry yang di dalam botolnya terdapat akar ginseng. Berbagai produk olahan dari beras dan gandum yang dibuat menjadi semacam arak / sake ala Korea dikemas dalam botol yang mewah, baik dari gelas maupun dari porselen dan diberi kardus kemasan nan anggun berkelas. Di tengah berbagai produk pertanian yang dipajang dengan atraktif, terselip juga berbagai pusat pendidikan kuliner untuk menunjang bertumbuh kembangnya masakan Korea di luar negeri. Di Seoul, berbagai gerai restoran, bakery dan café begitu menyebar rapat dan atraktif menarik perhatian. Di area pameran juga terdapat booth yang memajang hasil industri kreatif kaum muda, seperti manga (komik moderen) yang menceritakan dunia kuliner. Lalu di area yang sama ada pertunjukkan juggling oleh para bartender yang mengundang perhatian kaum muda berkumpul. Di salah satu sisi terdapat dinding yang bertuliskan lokasi restoran-restoran Korea direkomendasi yang berada di kota London. Ini terasa mengundang keheranan namun sekaligus rasa hormat kepada penyelenggara pameran dan pemerintah, karena masih memikirkan mempromosikan masakan Korea di London, kota yang nun jauh ribuan kilometer dari kota Seoul, tempat pameran diselenggarakan. Foto Chef Hooni Kim, yang melanglang buana di London dan New York dalam menjalankan profesi sebagai Chef, menghiasi dinding Korean Culinary International Map. Di salah satu sudut hall D ada booth yang menarik perhatian karena produk andalannya adalah garam. Nama produknya adalah Shinan Solar Salt. Shinan adalah salah satu daerah pedalaman di barat daya Korea, yang merupakan daerah terbersih di dunia dan terdiri dari 1.004 pulau. Dataran pasang laut di Shinan adalah yang terbesar kelima di dunia, penuh dengan benda-benda organik dan menghasilkan garam bernutrisi. Terdiri dari lumpur hitam, dataran pasang laut dijaga tetap seperti kondisi asalnya dan merupakan dataran pasang laut paling alami di dunia. Perbedaan tinggi pasang dan surut laut di Shinan mencapai 10 meter. Garam matahari Shinan mengandung mineral paling kaya di dunia. Khususnya mengandung lebih banyak magnesium, potassium dan kalsium daripada garam apapun di dunia. Komposisi mineralnya seimbang sehingga optimal bagi tubuh manusia. Saat dipanaskan, garam Shinan menjadi antioksidan yang kuat. Karena kaya akan mineral, maka garam Shinan mampu menjaga tekanan darah tetap rendah. Berbagai makanan yang difermentasi dengan garam Shinan akan mampu menekan pertumbuhan sel kanker selain mampu meningkatkan cita rasa masakan. Summary from the Breath-taking Exhibition Selama 4 hari hari penyelenggaraan Korea Food Expo 2011 (9 sampai 12 November 2011) berhasil meraih kunjungan 94 ribu orang. Pengunjung yang berasal dari kalangan pembeli meningkat 65 persen dibandingkan tahun lalu. Pameran berkelas dunia ini dapat kami simpulkan sebagai event yang wajib dikunjungi untuk mendapatkan ide-ide berharga dalam mengembangkan bisnis sekaligus meraih jaringan usaha di luar negeri. Kelas berbagai produk yang dipamerkan, kelas peserta pameran dan organisasi pameran sangat membuat betah pengunjung. Hanya ada kekurangan kecil yaitu sebagian besar brosur peserta pameran ditulis dalam bahasa Korea. Namun masih bisa terobati karena rata-rata penjaga stand bisa berbahasa Inggris. Maka jangan lewatkan Korea Food Expo 2012 yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 sampai 10 November tahun depan. Pada edisi Januari 2012 akan kami sajikan berbagai bakery dan cafe di Seoul serta suasana pasar malam yang menarik di saat kami mengikuti Night Tour bersama panitia dari Coex. Jangan lupa berbagai kuliner menarik di Korea yang selain lezat juga menyehatkan kami liput dengan penuh semangat. Tampilan dan isi berbagai gerai usaha makanan semua seimbang dalam menarik pembeli. (PG)

Year 2012 Challenge

Selamat Tahun Baru 2012. Kita baru saja memulai tahun yang bagi kebanyakan orang memberikan rasa optimis. Mengapa demikian? Pertama, krisis yang melanda Eropa dan Amerika Serikat sampai saat ini tidak terlalu memberi dampak signifikan bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kita tetap mendapat topangan penting dari pertumbuhan usaha dan konsumsi domestik yang terus bergairah. Lihat saja kelas menengah tetap saja semangat berbelanja dan mencari produk-produk yang bisa memuaskan keinginannya ketimbang kebutuhannya. Kedua, kemauan dari banyak kelas menengah adalah terus mencari kualitas produk konsumsi yang bagus, bukan yang murah. Misalnya dalam konsumsi makanan baik makanan pokok maupun makanan sampingan, terus mencari yang berkualitas baik. Ini menandakan bahwa bisnis bakery, resto dan café di Indonesia akan disambut dengan baik jika menyajikan produk-produk dan layanan yang istimewa, bukan berfokus pada harga yang murah. Ketiga, kita juga melihat bahwa para produsen lokal di bidang bakery ingredients dan para suppliernya terus aktif mengembangkan jenis produk, jumlah produksi dan layanan penjualannya. Distribusi di sana sini masih belum mulus pada banyak area, namun setiap produsen saat ini dituntut bertumbuh dengan mengembangkan pasar ketimbang mengambil pasar pesaing, maka ada optimisme bahwa daerah-daerah yang selama ini jarang dijangkau produk berkualitas akan menikmati layanan yang lebih baik. Edisi pembuka tahun 2012 ini menampilkan tema Chocolate, yang kami yakini sangat penting bagi banyak pengusaha bakery resto café dalam melakukan pengembangan produk dan di sisi lain bagi para produsen cokelat untuk mengupdate pelanggannya. Juga nikmati mengenai beberapa laporan kunjungan ke Seoul dan ulasan strategi pemasaran yang bisa dijadikan bahan analisis dan evaluasi usaha. Dalam hitungan kalender China, kita akan memasuki Tahun Naga Air di tahun 2012 ini. Maka Naga, yang merupakan satu-satunya binatang imajiner dibandingkan jenis binatang lain dalam kalender China, memberi perlambangan bahwa bisnis di tahun 2012 ini sangat mengandalkan imajinasi, kreativitas dan inovasi agar semakin sukses dalam berusaha. Passion and Innovation for Greater Achievement !